Saturday, November 10, 2007

Presiden Sesalkan Pernyataan Paus Benekditus XVI

Jakarta 16 September 2006

Presiden Sesalkan Pernyataan Paus Benekditus XVI

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyesalkan pernyataan Paus Benekditus XVI. “Pernyataan Paus itu tidak bijaksana dan tidak tepat,” kata Presiden kepada wartawan di Hotel National de Cuba, di Havana, Kuba tadi siang (21.30 waktu Jakarta).

Pernyataan Paus disampaikan dalam kuliah umum di Universitas Regensburg, Bavaria, Jerman, Selasa lalu. Saat itu, ia menelaah perbedaan Islam dan Kristen secara historis dan filosofi, dan hubungan antara kekerasan dan agama. "Kekerasan tidak sesuai dengan sifat Tuhan," katanya.

Paus lalu mengutip dialog di Ankara, Turki pada 1391 antara Kaisar Byzantine Manuel II Paleologus dan seorang Persia yang terpelajar. "Tunjukkan kepadaku apa kabar baru yang dibawa Muhammad, dan kalian bakal menjumpai hal-hal yang tidak manusiawi, sebagaimana perintahnya menyebarkan dengan pedang agama yang dipeluknya," kata Paus mengutip apa yang dikatakan Manuel II.

Presiden berharap Paus Benekditus XVI segera mengoreksi pernyataan-pernyataannya agar tidak menimbulkan ketegangan-ketegangan baru di dunia. “Selama ini (sebelum pernyataan itu) sebenarnya telah terbangun komunikasi yang baik antaragama dan antarperadaban,”

Presiden juga mengimbau agar masyarakat Indonesia tetap tenang dan memelihara kerukunan antarumatberagama. “Mari kita bangun komunikasi dan rasa toleransi antarumat beragama,” katanya.



Wassalam
Rachmad
Independent
pemerhati public & media
rbacakoran at yahoo dot com