Saturday, November 10, 2007

Launching Eco Drive Eco Drive, Cara Gampang Hemat Uang

Jakarta 20 September 2007

Launching Eco Drive
Eco Drive, Cara Gampang Hemat Uang
Penyebab utama tingginya konsumsi BBM adalah jauhnya jarak perjalanan yang harus ditempuh dan parahnya kemacetan lalu lintas. Cara mengemudi ekonomis yang disebut Eco drive merupakan salah satu solusinya. Cara ini dapat menghemat BBM selain dapat mengurangi jumlah polusi asap kendaraan dan menekan angka kecelakaan kendaraan bermotor.
Banyak orang beranggapan bahwa mengemudi merupakan suatu pekerjaan yang tidak memerlukan ketrampilan khusus, cukup mengetahui cara mengoperasikan kendaran dan mengetahui peraturan lalulintas. Pada kenyataannya banyak pengemudi yang belum, bahkan tidak mengetahui cara mengemudikan kendaraan secara aman, nyaman dan hemat bahan bakar serta ramah lingkungan. Akibatnya banyak yang mengeluhkan bahwa kendaraannya tidak nyaman, bahan bakar boros dan gas buangnyanya mengganggu lingkungan. Harga minyak di pasar dunia semakin meningkat dan mengakibatkan harga BBM untuk kendaraan di indonesia juga meningkat.
Sementara itu kebutuhan transportasi semakin tinggi sehingga harus ada cara untuk mensiasati agar perekonomian tidak terlalu terganggu karena harga BBM yang melonjak.
Mengemudi ekonomis (Eco drive) atau hemat BBM, tidak hanya tergantung pada ketrampilan dan kebiasaan mengemudi, tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor cuaca dan teknologi kendaraan. faktor-faktor tersebut biasanya tidak dapat diatasi, tetapi pengemudi dapat melakukan penyesuaian melalui Eco drive, mengemudi cara ini akan lebih aman, ekonomis, lebih ramah lingkungan dan hemat BBM serta dapat mengurangi polusi udara. Mematikan mesin ketika kendaraan tidak bergerak berarti akan menghemat BBM sekaligus menghemat biaya operasional kendaraaan.
Umumnya kita khawatir menghidupkan kembali mesin setelah dimatikan akan mengalami kesulitan, tapi masalah tersebut dapat diatasi bila kendaraan dirawat dengan baik. Perlu diketahui bahwa gaya mengemudi bisa mempunyai dampak yang penting pada lingkungan, sedangkan pentingnya Eco drive atau mengemudi ekonomis sering diremehkan, tetapi kita dapat merasakan perbedaannya, bila kita sudah mempunyai kebiasaan mengemudi secara ekonomis. Mengemudi lebih hati-hati dan ramah lingkungan adalah tanggung jawab kita semua untuk lebih menghemat BBM, memperkecil emisi sekaligus dalam waktu yang bersamaan juga menghemat biaya operasional kendaraan.
Bagi perusahaan-perusahaan yang mempunyai kendaraan operasional dngan jumlah yang banyak, penerapan Eco drive selain mendatangkan banyak manfaat juga merupakan bukti nyata komitmen perusaahan tersebut teradap kelestarian lingkungan.
Banyaknya jumlah kendaraan menyebabkan kemacetan lalu lintas yang semakin hari semakin parah dan meluas. ditambah lagi dengan adanya pemekaran kota , jarak tempuh perjalanan rata-rata kendaraan juga semakin jauh. Dua hal tersebut menjadi penyebab utama borosnya konsumsi BBM.
Perbaikan cara mengemudi adalah cara praktis yang langsung bisa dilakukan untuk mengurangi borosnya konsumsi BBM. Data hasil Clean Bus program (CBP) dan Small-medium Bus Program (SMBP) yang dilakukan swisscontact menunjukan, perbaikan cara mengemudi dapat menghemat BBM hingga 11%.
"Penghematan ini akan lebih besar jika ditambah dengan pengetahuan yang benar tentang perawatan mesian" ujar Heru Sugiarto, program officer Clean Air Project
(CAP)-Swisscontact. Pada tahun 90-an, di Eropa mulai diperkenalkan Eco drive. Suatu cara mengemudi yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan. Melalui cara ini konsumsi bahan bakar dapat dihemat hingga 15%. Artinya, jika sebuah taxi menghabiskan 30 liter dalam sehari, dengan jarak yang sama, Eco drive bisa menghemat biaya bensin lebih dari Rp 600.000/bulan.
"Uang sebesar itu lebih dari 70 % UMR DKI" tambah Heru. Selain hemat BBM, Eco drive juga memberikan manfaat berupa, pengurangan biaya perawatan mesin, penurunan emisi gas buang, kenyamanan penumpang dan pengurangan stress akibat mengemudi.
Melihat banyaknya manfaat Eco drive, PT Holcim indonesia Tbk (Holcim Indonesia) yang berpusat di Swistzerland berkeinginan untuk memperkenalkan Eco drive kepada masyarakat yang lebih luas sebagai bentuk nyata kepedulian Holcim Indonesia terhadap masalah nyata yang dihadapi masyarakat.
Bersama CAP-Swisscontact, Holcim Indonesia melakukan pelatihan Eco drive yang membuahkan hasil rata-rata penurunan konsumsi BBM yang dicapai selama pelatihan adalah 14,81%.
"Bahkan ada peserta yang bisa menghemat hingga 25%" ujar Sri widodo RMC Transport and Logistic manager Holcim. Agar manfaat Eco drive bisa lebih diketahui, Holcim Indonesia bekerjasama dengan
CAP-Swisscontact, mengadakan media trip untuk para wartawan baik cetak maupun elektronik. Para peserta diajak mengunjungi fasilitas pelatihan Eco drive milik BTMP (Balai Termodinamika Motor dan Propulsi) di Puspitek Serpong dengan mengendarai bis yang dikemudikan dengan cara Eco drive.
Para undangan juga mendapat pelatihan singkat tentang cara-cara Eco drive, serta melakukan test drive cara mengemudi Eco drive di fasilitas BTMP. Para peserta menyatakan puas atas hasil test drive ini.
Dipilihnya kawasan Puspitek Serpong untuk test drive karena jalanan disekitar kawasan komplek banyak jalan lurus, berliku, sempit, lebar, tanjakan, turunan, jadi merefleksi keadaan suatu kota,
"Kegiatan ini juga merupakan bentuk nyata kepedulian Holcim Indonesia pada lingkungan khususnya polusi udara" ujar Monika Irayati Corporate communication Manager Holcim Indonesia.
Eco drive cara untuk menghemat bahan bakar, dilandaskan dari survei, bahwa populasi penduduk jakarta sekarang lebih dari 10 juta jiwa dan pertumbuhannya yang terus meningkat.
Jumlah kendaraan bermotor di jakarta saat ini lebih dari 4 juta unit dan terus bertambah, sementara pertumbuhan panjang jalan hampir nol kilometer. Dengan daya dukung lingkungan semakin berkurang dan pencemaran udara semakin parah serta kualitasnya semakin rendah.
Dari sini kita bisa berupaya bagaimana cara untuk memulai gerakan hemat energi, yaitu dengan mengurangi pemakaian BBM setengah liter saja setiap minggunya.
Tujuan dari project pemeriksaan emisi dan perawatan kendaraan bermotor serta pelatihan pengemudi untuk menghemat bahan bakar, di harapkan dapat segera tercipta solusi praktis untuk menanggulangi pencemaran udara. Saat ini terlihat pemborosan bahan bakar terjadi karena kurangnya kesadaran pemilik untuk memelihara kendaraan bermotor, kebiasaan membawa/mengemudi kendaraan yang salah, lalu lintas yang tidak lancar dan angkutan penumpang umum yang kurang memadai serta keterbatasan teknologi kendaraan bermotor.
Pada bulan juni-juli 2006, CAP-Swisscontact bekerjasama dengan Holcim Indonesia telah melaksanakan 5 kali pelatihan Eco drive bagi 60 pengemudi truck.
Hasilnya: 46/60 (77%) pengemudi langsung berhasil menerapkan Eco drive dan mendapat menghemat BBM rata-rata 20%, jadi sekitar Rp 600.000/bulannya.
Sedangkan sisanya, 14/60 (23%) pengemudi perlu pembinaan lebih lanjut.
Akhir juli lalu juga diadakan pelatihan bagi PT. Bogasari flour Mills, yang melaksanakan 1 kali pelatihan Eco drive pada 5 pengemudi truck dan 4 pengemudi mobil, hasilnya:8/9 (89%) pengemudi langsung berhasil menerapkan Eco drive dan mendapatkan penghematan BBM sekitar 31%. Sisanya, 1/9 (11%) pengemudi perlu pembinaan lebih lanjut.
Standar Operasi Prosedur (SOP) Eco drive, yaitu: menggunakan track tunggal dengan kondisi jalan dan lalu lintas yang bervariasi, pencatatan waktu dan penimbangan BBM saat start dan finish ketika test jalan.
Test jalan pertama dengan cara mengemudi biasa (just drive), pembekalan teori dan contoh, test jalan kedua dengan teknik mengemudi Eco drive, serta evaluasi dan perhitungan hasil.
Jadi Eco drive dan pelatihannya sangat mudah dilakukan, juga memberikan keuntungan langsung dan tidak langsung, perlu strategi dan koordasi multi pihak untuk menghasilkan penghematan yang massive, perlu sosialisasi terhadap masyarakat secara luas.
Proyeksi kedepan diharapkan adanya intruktur sekolah mengemudi, penyediaan jasa pelatihan, "fleet" angkutan penumpang umum dan barang.
Mendesak pemerintah untuk membuat kebijakan kongkrit untuk pemghematan BBM, yaitu: mematikan mesian saat lampu menyala merah, mensyaratkan calon pengemudi harus mengikuti pelatihan Eco drive, perbaikan prasarana dan sarana angkutan umum penumpang dan barang.
Cara mengemudi secara Eco drive:
Pindahkan transmisi ke posisi yang lebih tinggi secepatnya, pertahankan kecepatan jelajah pada putaran mesin ekonomis, hindari pengereman dan aselerasi yang berlebihan, jangan biarkan mesin hidup pada saat kendaran diam, antisipasi arus lalu lintas dan obyek disekitar jalan.
Cara mengemudi yang salah:
Memindahkan trasmisi ke posisi yang lebih tinggi pada RPM mesin tertinggi, mempertahankan kecepatan jelajah pada kecepatan maksimal dan putaran mesin tertinggi, melakukan pengereman dan akselerasi yang berlebihan, membiarkan mesin hidup pada saat kendaraan diam, tidak peduli pada arus lalu lintas dan obyek disekitar jalan, truck mixer : tidak pernah mengatur waktu loading/up-loading dan memutar mixer pada putaran mesin setinggi-tingginya.
Bagian kendaraan yang memboroskan bahan bakar:
Air- Conditioning
Direkomendasikan untuk menggunakan AC ketika diperlukan dan bukan untuk mendinginkan dengan temperatur kurang dari 23 derajat Celcius.
Gunakan AC jika suhu kabin di atas 25 oC, terutama ketika kendaraan sedang berjalan, AC memboroskan bahan bakar kira-kira 20% terutama pada kecepatan dalam kota. Akan tetapi bila kecepatan di atas 80 km/jam, misalnya pada perjalan luar kota atau di tol, penggunaan AC akan menghemat BBM jika dibandingkan dengan membuka kaca mobil (berhubungan dengan sifat aerodinamis waktu kaca terbuka dan kecepatan tinggi).
Ingat! AC tidak dipakai untuk mendinginkan penumpang, tetapi membuat kenyamanan dengan suhu dan kelembaban udara yang diatur, suhu dan kelembaban udara yang diatur, suhu 23-25 oC adalah temperatur yang menyenangkan, lebih dingin membuat rasa tidak nyaman dan memboroskan BBM, gunakan AC dengan hemat, karena AC adalah beban tambahan mesin.
Saringan Udara
bersihkan elemen saringan udara atau ganti secara periodis sesuai dengan buku petunjuk servis untuk mencegah hambatan udara yang mengalir ke dalam silinder mesin. Jika aliran udara terhambat maka konsumsi bahan bakar juga semakin boros dan mesin tidak bertenaga. pemborosan bahan bakar akibat saringan udara yang kotor mencapai 3%.
Oli/minyak Pelumas
Minyak pelumas kendaraan paling banyak di buat dari minyak bimu dengan berbagai macam bahan tambahan (additive). saat ini minyak pelumas sintetis semakin banyak dipakai karena minyak pelumas jenis ini mutu dan kemampuannya lebih baik dari minyak pelumas mineral. Secara umum dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan/mutu minyak pelumas juga semakin lebih baik, oleh karena itu interval penggantiannya menjadi lebih panjang, kebutuhannya juga lebih hemat.
Pemakaian oli mesin multi grade lebih menguntungkan, karena oli lebih encer pada suhu rendah dengan demikian hambatan yang terjadi saat mesin dingin berkurang dan pemakaian bahan bakar menjadi lebih hemat. Minyak pelumas multigrade ebih bagus karena nilai kekentalannya memiliki cakupan yang lebih luas, contohnya pada oli dengan indeks 0W-40 yang hanya dapat dihasilkan oleh oli sintetis, pemakaian bahan bakar akan lebih hemat jika mengunakan spesifikasi W yang lebih rendah, misalnya 0W atau 5W.
Spesifikasi 5W juga dibuat dari oli mineral, hanya saja sifat dari oli mineral dengan kekentalan yang rendahseperti 5W tidak dapat lebih stabil seperti oli sintetis, terutama jika oli mineral digunakan dalam periode waktu lebih lama dan suhu yang lebih tinggi terutama pada negara tropis. karena oli sintetis lebih stabil maka interval penggantianya lebih lama dibandingkan dengan oli mineral. Jika kita ingin mengurangi konsumsi BBM, maka pemakaian oli sintetis adalah pilihan yang bijaksana, meskipun harganya lebih mahal. umumnya dengan oli sintetis dapat menghemat pemakaian BBM kira-kira 3%.
Penggantian Oli kendaran Penumpang
Oli meneral:
Oli mesin paling cepat diganti setiap 20.000 km, atau tiap satu tahun, oli transmisi manual tidak disarankan untuk diganti, hanya diperiksa secara periodik, transmisi otomatis pengantian oli dapat mencapai lebih dari 120.000 km, sama seperti transmisi manual, oli gardan kendaraan penumpang juga tidak disarankan untuk diganti, hanya diperiksa secara periodik.
Penggantian Oli Bus dan Truck
Oli Meneral:
Oli mesin paling cepat diganti setiap 20.000 km atau 450 jam operasional mana yang lebih tercapai lebih dahulu, oli transmisi manual diganti setiap 100.000 km, oli gardan diganti setiap 100.000 km.
Oli Sintetis; interval penggantian umumnya mencapai 2-3 kali lebih lama dari oli mineral, pemeriksaan secara periodis tinggi/volume oli pada mesin, transmisi atau gardan tetap dilakukan sesuai dengan interval servis yang telah ditentukan.
Bila interval penggantian minyak pelumas/oli lebih singkat dari data di atas maka Anda dapat mengkalkulasikan berapa biaya terbuang percuma pada kendaraan pertahunnya?


Wassalam

Rachmad
Independent
rbacakoran at yahoo dot com